Beramalan dengan Surah Al-fatihah
Tentangnya
Al-Fatihah dikenal sebagai Ummul Kitab, induk dari seluruh Al-Qur’an. Ia mengandung pujian, doa, dan permohonan petunjuk yang menjadikan setiap pembacanya merasa terhubung langsung dengan Sang Pencipta. Dalam tradisi Islam, ia diyakini membuka jalan kebaikan, mendatangkan rahmat, menenangkan hati, dan menjadi doa penyembuh bagi tubuh serta jiwa. Dari sisi modern, pembacaan Al-Fatihah dengan khusyuk menyerupai meditasi, menurunkan stres, menyeimbangkan pernapasan, dan melatih fokus sehingga pikiran lebih jernih. Karena itu, ia dipandang sebagai kunci segala doa, pintu masuk menuju ketenangan batin dan keberkahan hidup.
Al-Fatihah jika di simak, adalah sebuah doa yang menyatukan pujian, harapan, dan permohonan manusia kepada Tuhannya. Ia disebut pembuka karena setiap langkah ibadah dimulai dengannya, dan karena di dalamnya tersimpan inti dari seluruh ajaran Al-Qur’an: pengakuan terhadap keesaan Allah, pengharapan akan rahmat-Nya, serta permintaan agar ditunjukkan jalan yang lurus. Membacanya menghadirkan ketenangan batin, memurnikan niat, sekaligus menjadi pintu penyembuhan bagi jiwa dan raga. Tidak heran jika para ulama menempatkan Al-Fatihah sebagai kunci doa dan sumber keberkahan, sebab darinya terpancar kekuatan spiritual yang mampu mengubah hati manusia.
Surah Al-Fatihah, surah pembuka Al-Qur’an yang diturunkan di Makkah pada masa awal risalah Nabi Muhammad Saws, dibaca oleh umat Islam di setiap rakaat shalat dan dalam doa pribadi. Surah ini merupakan dialog antara Allah yang Maha Pemurah, Maha Penguasa, dan Maha Pemberi petunjuk dengan hamba-Nya yang mengakui kebesaran-Nya sekaligus memohon jalan yang lurus dan perlindungan dari kesesatan. Surah ini bertujuan membangun hubungan spiritual dengan Allah, mengingatkan pembaca akan ketergantungan mereka pada petunjuk dan rahmat-Nya. Dengan membacanya dengan penuh perhatian, baik secara lisan maupun dalam hati, umat Muslim memperoleh bimbingan moral, spiritual, dan mental, menanamkan prinsip iman, pengabdian, dan refleksi dalam kehidupan sehari-hari.
7 nama Surah alfatehah
- Ummul Kitab – induk atau "ibu" dari kitab, sebab ia merangkum inti Al-Qur’an.
- Ummul Qur’an – induk Al-Qur’an, maknanya sama dengan Ummul Kitab.
- As-Sab’ul Matsani – tujuh ayat yang diulang-ulang, karena selalu dibaca dalam sholat.
- Al-Hamd – surah pujian, dimulai dengan “Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamin.”
- Asy-Syifa’ – penyembuh, karena diyakini mengandung kekuatan penyembuhan.
- Ar-Ruqyah – doa perlindungan dan penolak keburukan.
- Al-Kanz – harta tersembunyi, sebab rahasianya begitu dalam.
Pengunaan Versatile
Banyak riwayat ulama yang menyebutkan keutamaan membaca Al-Fatihah untuk menenangkan hati, menyembuhkan penyakit, dan memperkuat spiritual, karena ia merupakan doa yang komprehensif dan sarat berkah.
Salah satu riwayat yang terkenal adalah kisah Abu Sa’id al-Khudri radhiyallahu 'anhu:
“Suatu ketika, kami sedang dalam perjalanan dan singgah di sebuah kampung. Pemimpin kampung tersebut tersengat kalajengking dan tidak ada yang mampu menyembuhkannya. Lalu, salah seorang dari kami membaca Surah Al-Fatihah sebagai ruqyah. Setelah dibaca, pemimpin tersebut sembuh seketika. Kami pun memberitahukan Rasulullah ﷺ tentang kejadian ini. Beliau bersabda, ‘Bagaimana kamu tahu bahwa itu adalah ruqyah?’ Kemudian beliau menyetujui dan berkata, ‘Ambillah imbalan kalian.’
Selain sebagai penyembuh fisik, Surah Al-Fatihah juga memiliki keutamaan dalam aspek spiritual:
- Penyembuhan Penyakit Hati: Menurut Ibnul Qayyim rahimahullah, bacaan "Iyyaka na'budu" (Hanya kepada-Mu kami menyembah) dapat mengobati penyakit riya' (pamer), dan "Iyyaka nasta'in" (Hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan) dapat mengobati penyakit kesombongan.
- Penyembuhan Fisik: Surah Al-Fatihah juga dikenal sebagai "Asy-Syifa" (penyembuh), yang dapat digunakan untuk meruqyah diri sendiri atau orang lain dari berbagai penyakit.
- Niat dan Bersih Diri
- Mulailah dengan niat tulus untuk mencari pertolongan Allah dan penyembuhan bagi diri sendiri.
- Bersihkan diri secara fisik (wudhu) agar lebih khusyuk.
- Kondisi Tenang dan Fokus
- Cari tempat tenang tanpa gangguan.
- Duduk dengan rileks, tarik napas dalam-dalam, dan buang stres atau pikiran negatif.
- Membaca Al-Fatihah dengan Khusyuk
- Bacalah Surah Al-Fatihah perlahan dan dengan penuh penghayatan.
- Rasakan maknanya: pujian kepada Allah, pengakuan akan keesaan-Nya, permohonan petunjuk, dan perlindungan dari kesesatan.
- Setelah membaca Al-Fatihah, panjatkan doa khusus untuk penyembuhan, ketenangan hati, atau permohonan yang baik bagi diri sendiri.
- Misalnya: memohon kesehatan, ketenangan pikiran, kesabaran, dan kekuatan untuk menghadapi ujian hidup.
- Menyentuh Tubuh (Opsional untuk Ruqyah)
- Jika ingin meruqyah diri sendiri secara fisik, letakkan tangan di area yang sakit sambil membaca Al-Fatihah perlahan.
- Hal ini sesuai dengan sunnah ruqyah yang menggunakan bacaan Qur’an sebagai media penyembuhan.
- Mengulang Secara Teratur
- Ulangi amalan ini beberapa kali, misalnya 3 kali, 7 kali, atau sesuai kemampuan, agar hati lebih tenang dan kondisi diri lebih baik.
- Konsistensi adalah kunci untuk menyucikan hati dan memperkuat spiritual.
1.Persiapan
- Ambil air bersih (misal segelas atau botol kecil). Air ini akan dijadikan media doa dan penyembuhan.
Langkah Meruqyah Diri dengan Al-Fatihah
1. Pastikan diri dalam keadaan suci (wudhu disunnahkan).
- Niatkan dalam hati: “Ya Allah, dengan wirid Al-Fatihah ini, aku memohon Engkau berkahi air ini untuk penyembuhan, ketenangan, dan kebaikan bagi diri dan orang yang meminumnya.”
- Bacalah Surah Al-Fatihah sebanyak 41 kali sambil menatap air dengan penuh penghayatan.
- Rasakan setiap kata mengalir ke air, membawa keberkahan, ketenangan, dan energi penyembuhan.
- Setelah selesai membaca, panjatkan doa kepada Allah untuk hajat tertentu, misal:
- Penyembuhan penyakit fisik atau mental
- Perlindungan dari gangguan
- Ketenangan hati dan pikiran
- Bisa menggunakan doa dari Al-Qur’an atau doa pribadi yang tulus.
- Air tersebut bisa diminum, diusapkan ke tubuh, atau dicampurkan pada mandi kecil untuk tujuan penyembuhan dan ketenangan.
- Pastikan air digunakan dengan niat ikhlas dan keyakinan bahwa penyembuhan berasal dari Allah SWT.
- Amalan ini dapat diulang sesuai kebutuhan atau secara rutin, karena keberkahan datang dari konsistensi dan keikhlasan hati.
Comments
Post a Comment